Image by: Carlos Bignardi
Harapan
kadang mengalun lembut seperti
angin yang meniup dedaunan di musim teduh, seperti air mengalir dari dataran
tinggi yang dikawal deret pepohonan, namun adakalanya harapan seperti anak yang
masih polos, tak bisa menolak saat diajak bermain mesra oleh ambisi, dan pada
saat pulang ke rumah kesadaran, harapan hanya bisa mencoret-coret dinding-dinding hati dan
mempuisikan pengalamannya dengan penuh kata “penyesalan”
Komentar
Posting Komentar