“ Kupetik satu tangkai melati di taman hatiku ‘tuk dipersembahkan pada sang Bidadari,,, bahwasanya aku tetap seperti dulu....’
Seringkali
imajnasi mengusik keyakinan kita bahkan mengganggunya, namun aku percaya pada
‘prinsip’ yang telah kita bangun bersama dan terpintal di sebelah ‘timur’
dinding keabadian waktu, meski kita menyadari bahwa kita atau siapa pun tak kan
pernah mampu tertidur lelap di ‘permadani kesempurnaan’. Kita hanya kuasa
menunggu sapaan dari sang Realitas di esok hari; menitipkan dan menitipkan
harapan..... “
(Insp ‘25112011)
Komentar
Posting Komentar