Di bawah pohon Pala, aku menyapamu lewat imajiku bersama senja
yang menyisakan lambaian mesra angin selatan, masih adakah kebenaran kuasa
menghimpit sisa dari puing kesetiaan yang sempat berdiri megah di musim lalu
yang teruntuhkan oleh keangkuhan indahnya suasana lahiriyah karena biasnya
warna jiwa, karena heningnya kepekaan atas makna sebuah keyakinan di atas
rangkaian kebenaran demi kebenaran di ruang kesepahaman kita sebelumnya??
Menata negeri hati dengan cinta, rasa kasih, rasa sayang dan kerinduan; sarat akan indahnya taman-taman imajinasi,,,
Komentar
Posting Komentar