Langsung ke konten utama

Keyakinan di Depan Pagar Senja



Kupetik satu tangkai melati di taman hatiku ‘tuk dipersembahkan pada sang Bidadari,,, bahwasanya aku tetap seperti dulu....’
Seringkali imajnasi mengusik keyakinan kita bahkan mengganggunya, namun aku percaya pada ‘prinsip’ yang telah kita bangun bersama dan terpintal di sebelah ‘timur’ dinding keabadian waktu, meski kita menyadari bahwa kita atau siapa pun tak kan pernah mampu tertidur lelap di ‘permadani kesempurnaan’. Kita hanya kuasa menunggu sapaan dari sang Realitas di esok hari; menitipkan dan menitipkan harapan..... “ 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kata-Kata Sakti - Di Balik Gelap

Yang Tertinggal Yang Terindah

Kutitipkan malamku pada siangmu Biar segala catatan kita segera berlalu Ikhlasku nikmati warisan senyummu Kandaskan hari-hari tanpa belenggu Pelukku tak dapat dikata Sebab harapan bukanlah tangan penyangga Meski langkah kasat mata tampaklah lara Namun kenyataan adalah sahaja.....  Kita hanyalah penantian khayal tersedih  Terrentang dalam jelaga nyanyian terindah  Kita hanyalah hasrat abadi yang melirih di saat mimpi-mimpi mencumbu angan kebersamaan.....  Tafsirku padamu bukanlah kata yang terbalik dalam ejaan  Kesaksian ini di bawah kuasa bintang dan rembulan  Layaknya sahabat penyair dalam mengindah kata  Meski aku bukanlah pujangga pengarya......  Hidup kadang harus saeperti ini  Tak perlu ada yang tersakiti  Bila pun janji pernah meniti di jalan hati  Lepaskan bahwa kita pernah di sini......  Kutanggalkan pujaku di masa lalu  bersama nyanyian pelipur kalbu  Biarkan bayang seberangi k...

TAK ADA YANG DIAM SAJA