Seseorang hanya bisa sebatas menyaksikan tarian rasa di ruang hatimu, entah pada lantai sebelah mana engkau telah pijakkan kaki indahmu,, tidakkah sesekali engkau berdiri dalam tatapan penuh manakala cinta abadi itu adalah sesuatu yang absurd meski bukan satu-satunya kebenaran terjujur..?
Pada kertas basah yang ditulis di atas meja demokrasi, kebenaran versus kebenaran berlomba mengajukan petisi kepada takdir ...., Aku hanya rindu pada realitas yang kasat mata; seperti mimpi dan semangat kita terdahulu yang akan s'lalu ada,,,,
Aku tak ingin menggagahi senja, meski aku rindu pada Bintang malam; cinta mengajarkan kita kecupan bijak, tidak serta merta melumat habis pengetahuan,, ada upaya kita tidak harus melompati dua atau tiga banjar gelombang di lautan, hingga nyanyiannya terdengar tak begitu sumbang ....'